Selasa, 08 September 2009

Siapa yang Berbakat...

Apa yang kamu pikirkan tentang bakat?

Atau tentang anugrah fisik?

Apakah kita memang sudah ditakdirkan untuk menguasai suatu bidang sejak awal hidup kita?

Atau apakah sebenarnya bakat itu tidak ada dan anugrah fisik hanya suatu kebetulan dan tidak mempengaruhi masa depan kita dalam menguasai suatu bidang?

Tulisan ini bukan untuk menjelaskan arti bakat, takdir, atau sebagainya. Tulisan ini hanya berisi cerita tentang seorang legenda di bidangnya yang pasti kita sudah tau siapa dia. Mungkin sebelum kalian membaca tulisan ini kalian berpikir bahwa orang ini adalah orang berbakat, dianugrahi fisik yang sempurna, dan memang telah ditakdirkan menjadi seorang atlet besar.

Michael Jordan lahir di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, 17 Februari 1963. Mulai berkarir di NBA tahun 1984 di Chicago Bulls, tapi taukah siapa Michael Jordan sebelum berkarir di NBA? Dia bukan siapa-siapa.

Kenyataannya Michael Jordan dikeluarkan dari tim bola basket di sekolah. Ia tidak diterima oleh perguruan tinggi (University of North Carolina) tempat ia ingin bermain. Ia tidak dipanggil oleh dua tim NBA yang seharusnya memilikinya. Bagaimana ini dapat terjadi? Karena saat itu ia adalah Michael Jordan bukanlah MICHAEL JORDAN yang kita tahu sekarang.

Lalu bagaimana ia berubah menjadi MICHAEL JORDAN? Di sekolah tempat ia dikeluarkan dari tim basket Michael Jordan terbiasa meninggalkan rumah sejak pukul enam pagi untuk berlatih di lapangan sekolah. Di University of North Carolina ia terus-menerus memperbaiki kelemahannya. Ia terbiasa berlatih berjam-jam. Bahkan ketika ia di puncak kesuksesan dan kemasyhuran Jordan tetap berlatih keras. Mantan asisten pelatih Bulls, John Bach mengatakan “seorang genius yang ingin selalu meningkatkan kegeniusannya”.

Bagi Jordan kesuksesan berasal dari pikiran. “Ketangguhan mental dan hati jauh lebih kuat daripada keunggulan-keunggulan fisik yang mungkin Anda miliki. Saya senantiasa mengatakan bahwa saya selalu mempercayai hal itu.”

Jadi apa peran bakat dalam kesuksesan Michael Jordan jika ia harus berlatih berjam-jam untuk mencapai kesuksesan?

Atau apakah Jordan benar-benar berbakat di basket?

Mungkin itu tidak penting karena Michael Jordan mengakui ketangguhan mental dan hati jauh lebih kuat…

Sumber : change your mindset change your life, hal 137